Syekh Mahfud At-Turmusi/At-Tarmasi salah satu gunung ilmu yang mutafannin dan nyegoro dalam keilmuan dari Pacitan Jatim. Beliau sosok ulama yang ikut tradisi para alim dengan menulis. Peroduktifitas anggitan beliau luar biasa. Rata-rata karya-karyanya adalah syarah atau hasyiah atas sebuah kitab ulama. Dan itu syarah atau hasyiah yang monumental.
Khazanahnya lintas disiplin. Fikihnya direpresentasikan oleh syarahnya atas al-manhaj-nya Al-Haitami, ulama Syafiiyah otoritataif mutaakhirin. Ini syarah paling panjang atas syarah Al-Haitami atas al-Muqaddimah al-Hadramiyah. Kitab matan Muqaddimah Hadramiyah ini sudah selayaknya menjadi bahan ajar wajib mendampingi kitab at-Taqrib dalam mempelajari fikih Syafii dasar. Syarahnya pakai Al-Haitami, Hasyiahnya tentu pakai At-Tarmasi, dan ya pasti belinya ke saya. Haha. Pertama kali diterbitkan dan dengan kajian ilmiah filologi berikut komentar yang bagus oleh tim penerbit keren Dar al-Minhaj dalam 7 jilid besar.
Ilmu hadisnya diwakili oleh Manhaj Dzawin Nazhar. Sebuah syarah serius atas Alfiyah Imam Suyuti dalam ilmu hadis. Sudah dicetak beberapa kali oleh penerbit yang berbeda. Alfiyah Hadis ini ditulis Imam Suyuti di atas kapal saat perjalanan haji pertamanya. Saat umur 20 tahun. Umur di mana pemuda kita masih banyak memuja senja itu.
Nah, salah satu khazanah intelektual Syekh Mahfudz yang tidak banyak orang tahu adalah dalam ilmu qiraat. Beliau punya syarah atas At-Thayibah yang sangat tebal. Dan yang jarang diketahui oleh banyak orang adalah bahwa syarah beliau atas At-Thayibah ini telah digunakan sebagai materi wajib di Fakultas Al-Quran dan Qiraat Al-Azhar di Tanta Mesir.
Ini apresiasi besar dari Al-Azhar. Mahasiswa tidak akan dinyatakan lulus jika tidak menguasai karya Syekh Mahfudz berjudul Ghuniyatut Thalabah ini secara baik.
Sudah selayaknya kitab-kitab Syekh Mahfufz yang sudah kedulian dikhidmahi oleh para ulama timur tengah, kita ikut khidmah dan menghormati Syekh Mahfudz dengan mempelajari kitab-kitabnya dengan baik.
Discussion about this post