Sekelumit Pembukaan acara Peringatan Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah pada tanggal 01 November 2019 dihadiri oleh Lora (Gus) Muhammad Ismael Al Kholili beliau merupakan cicit dari Al-‘Alim al-‘Allamah asy-Syekh Haji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Basyaiban al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi asy-Syafi’I, seorang Maha Guru para Ulama dan Kyai di Indonesia yang berasal dari Bangkalan, Madura.
Acara dimulai dengan pembacaan kitab Maulid Dhiya’ul Lami’ yang merupakan kitab karangan Sayyidi al-Habib Umar bin Hafidz, beliau merupakan guru Lora Kholil sewaktu nyantri di Darul Mustofa Yaman, sebelumnya beliau pernah nyantri di Al Anwar, Sarang asuhan Almukkarom KH. Maimun Zubair.
Setelah Mahallul Qiyam pembacaan doa dilantunkan oleh Al Ustadz Kms. Hasan Usman, LC AL Hafidz beliau juga merupakan Alumni Darul Mustofa , Hadromaut Yaman pimpinan Majelis An-Nur SAW. Palembang.
Pada pembukaan acara Maulid ini Alhamdulillah juga di hadiri oleh Ustadz Dwi Nofari dari Pondok Pesantren Mahasiswa Al Badar Palembang, Imam Besar Masjid TVRI Palembang Ustadz Eko Susanto Al Hafidz, Grub Hadroh Mujahid Bahri pimpinan Ustadz Syafiq Al Hafidz Palembang, dan segenap Ustadz dan Ustadzah Pondok Pesantren Sabilul Hasanah.
Berikutnya Sambutan oleh KH Muhammad Mudarris SM selaku pengasuh pondok pesantren, ada beberapa hal yang beliau sampaikan diantaranya : Peringatan Maulid ini akan diperingati sampai 11 hari di pondok pesantren kita sebagai bentuk kecintaan para santri kepada Nabi Muhammad SAW. Didalamnya akan dibacakan beberapa kitab Maulid, seperti Dhibaiyah, Simtud Duror, Al Barzanji, Syaroful Anam, Dhiya’ul Lami. Beliau bercerita tentang Guru Beliau ketika di Pesantren namanya Kyai Dimyati dan Kyai Syamsudin, beliau berdua merupakan murid dari Kyai Kholil Bangkalan dahulu beliau sering memuji gurunya kyai kholil Bangkalan dengan Sholla ‘alaikalloh huya adnani Ya Musthofa ya saf watar rohmani Syechuna khabibi Ahmad Kholil Bangkalani Mu’allimun fi Masjidit Tamaami
Berikutnya Mauidhoh Hasanah disampaikan oleh Lora Kholil, adapun beberapa pesan dari beliau :
Dahulu ketika beliau belajar di Tarim ketika menghafalkan Al Qur’an di salah satu cabang Darul Musthofa Tarim yaitu Darul Madinah bersama pelajar dari seluruh dunia ada yang berasal dari Negara Inggris, Sudan, Somalia, Amerika, Indonesia, Malaysia, Thailand dan beberapa Negara lainnya. Pada waktu disana ada 3 pelajar terbaik yang pertama dari Sudan yang kedua dari Indonesia dan yang ke tiga berasal dari Malaysia. Pelajar dari Indonesia berasal dari Palembang dan ternyata alumni dari Pondok Pesantren Sabilul Hasanah bernama Hasyir Athoillah (Alumni Madrasah Mu’alimin Tahun 2015). (Beliau Lora Kholil juga merupakan langganan peraih predikat Awail ketika berada di Darul Musthofa). Pesan dari beliau untuk para santri jangan pernah ragu menggantungkan harapan setinggi tingginya. Jadi mulai dari sekarang tentukan kemana kalian akan melangkah, mau belajar ke Yaman, Mesir, Maroko.
Siapa yang menggantungkan harapan kepada Alloh SWT,seperti apa kata ulama’ : allah tidak akan PHP. Seperti apa yang disabdakan nabi :
“ إذا سألتم الله الجنة فاسألوه الفردوس الأعلى …. الحديث)”
yang artinya : “ketika engkau meminta kepada allah,maka mintalah surga firdaus”. Beliau menjelaskan hadist tersebut dengan keterangan, jika kalian meminta kepada allah,maka mintalah sesuatu yang tinggi, sama seperti meminta surga firdaus yang termasuk surga yang tinggi .
2. Bulan Robiul Awal adalah bulannya para pecinta, bulannya para perindu dimana jika kita mempunyai setetes rasa cinta kepada Rosululloh SAW ketika masuk bulan Robiul awwal dia akan bersuka cita kerena mengingat Rosululloh, teringat akan suatu kisah diriwayatkan oleh syech Ahmad Adzahuri beliau pernah bermimpi bertemu Rosululloh lantas bertanya apa pendapat Rosululloh tentang mereka yang melakukan perayaan-perayaan di Bulan Robiul Awwal? Maka jawab Rosululloh Barang siapa yang bergembira karenaku (kelahiranku) maka niscaya aku akan bergembira karenanya.
3. Mulai sejak dahulu amalan perayaan Maulid adalah amalan yang disepakati oleh para ulama, perayaan maulid adalah amalan yang baik dan sangat dianjurkan bahkan mantan Mufti (ulama yang memiliki wewenang untuk menginterpretasikan teks dan memberikan fatwa kepada umat) Mesir Syech Ali Jum’ah berkata : Sebutkan kepadaku satu saja ulama yang mengharamkan amalan perayaan maulid nabi?
Didalam masalah Maulid Ibnu Taimiyah didalam kitabnya (Iqtida Sirotill Mustaqim)
قصده، وتعظيمه لرسول الله صلى الله عليه واله وسلم فتعظيم المولد واتخاذه موسمًا قد يفعله بعض الناس، ويكون له فيه أجر عظيم لحسن
“Mengagungkan maulid dan menjadikan maulid sebagai perayaan ini sering dilakukan orang-orang dan dia akan mendapatkan pahala yang besar karena ketulusan niatnya dank arena ta’dzimnya kepada Rosululloh SAW”. Ibnu Jauzi didalam kitabnya Maulidu Arus (Kitab AI-‘Arus, karya Al-imam Al-Muhaddlts Al-Hafizh Abdurrahman bin Ali, yang terkenal dengan sebutan Abu Al-Faraj Ibnul Jauzi (wafat tahun 597 H/1200 M) mengatakan termasuk fadhilah orang yang merayakan maulid pada bulan Robiul Awwa adalah sebagai penjaga darinya segala mara bahaya pada tahun tersebut, dan dia akan mendapatkan kabar gembira bahwa segala hajatnya akan dikabulkan oleh Alloh SWT.
4. Sebagai seorang santri kita dituntut bagaimana menyikapi keberagaman diantara umat , karena sekarang ini walaupun dinegara kita banyak orang berilmu, banyak orang pintar ketika menyikapi perbedaan seakan akan akhlak mereka menjadi hilang, tidak siap akan perbedaan pada akhirnya yang terjadi mencaci maki, menghibah, berkomentar buruk kesana kemari. Imam Malik Bin Annas ra. Berkata “Jika kamu melihat seseorang yang seakan-akan membela kebenaran, akan tetapi dia mencaci-maki bahkan menghina, ketahuilah, ada kecacatan atas niatnya. Jauhilah dia, karena kebenaran tidak disampaikan dengan caci maki.”
Didalam kitab Fiqih Sirah karya Asy Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al Buthi ada akhlak Rosululloh yang menakjubkan, yaitu ketika Rosululloh berhijrah ke Madinah, disitu Rosululloh memerintahkan kepada Syaidina Ali untuk tetep tinggal di Makkah. Selama ini yang kita ketahui adalah ini merupakan bagian dari taktik rosululloh untuk menipu Kuffar Quraisy, tetapi Syech Buthi menjelaskan alasan lain dan bahkan ini merupakan tujuan utama yaitu mengambalikan barang-barang titipan dari Kuffar Quraisy di rumah Rosullulloh. Orang-orang Quraisy walaupun sehari-harinya mencaci maki dan bahkan ingin membunuh Rosululloh tetapi dalam urusan menitipkan barang yang berharga mereka tidak berani menitipkannya kepada orang lain kecuali hanya kepada Rosululloh. Karena alasan itulah Rosululloh memerintahkan kepada Syaidina Ali untuk tetap tinggal terlebih dahulu di Makkah untuk menyelesaikan barang-barang yang dititipkan itu.
5. Teringat suatu kisah yang sangat indah sekalitentang pendiri Nahdlatul Ulama’ Hadrotus Syech KH Hasyim As’ari beliau dahulu pernah berfatwa “Haram menggunakan kentongan di Masjid” diwaktu yang sama ada Ulama NU yang lain yang juga sahabat beliau saat bersama-sama berguru ke Syech Kholil Bangkalan. Seorang yang juga Alim guru dari Kyai Zubair Dahlan (Ayahanda dari KH Maimun Zubair, Sarang) nama beliau KH Faqih Maskumambang beliau mengatakan bahwa “tidak ada masalah menggunakan kentongan, bahkan beliau juga membuat tulisan khusus yang menolak pendat dari KH Hasyim As’ari mengenai masalah kentongan haram.
Suatu ketika Kyai hasyim mengumpulkan para Ulama di Jombang, kemudian beliau membacakan pendapat beliau dan pendapat Kyai Faqih lantas beliau berkata kedua pendapat ini sama-sama benar. Bisa kalian ikuti semua, hanya saja Saya dan di pesantrenku tidak akan pernah memakai kentongan. Yang lebih menakjubkan ketika KH Hasyim As’ari berkunjung ke Gresik ketempat Kyai Faqih Maskumambang, mungkin kunjungan itu selama 3 atau 4 hari, Kyai Faqih memerintahkan kepada segenap pengurus musholla dan masjid untuk menurunkan kentongan untuk menghormati pendapat dari Kyai Hasyim. Inilah merupakan sikap yang diajarkan oleh para Ulama kita dalam menyingkapi perbedaan. kuncinya satu, yaitu mereka memiliki sikap tawadhu menganggap dirinya bukan siapa-siapa).
6. Syech Kholil Bangkalan diceritakan ketika beliau belajar Kitab Jurumiyah tidak pernah khatam apa sebabnya? Padahal beliau terkenal sangat alim dan bahkan ada yang meriwayatkan bahwa beliaulah yang membawa pertama kali kitab Alfiah untuk diajarkan apa alasannya beliau tidak khatam kitab Jurumiyah? Setiap beliau sampai pada Bab Laa (بَابُ لاَ) Bab ini akan menjelaskan لا yang berfungsi untuk menafikan atau meniadakan beliau syaikhona membacanya secara terus menjadi
بَابُ لاَ اِعْلَمْ
Beliau berkata iya kholil tidak tahu, akhirnya beliau berhenti dan pulang kerumahnya besoknya beliau memulai lagi dari bab pertama kembali ke bab kalam. Itulah salah satu bentuk ketawadhu’an beliau.
Bahkan beliau 3 atau 4 tahun sebelum wafat, beliau sering ketika bulan Romadhonpergi ke Tebu Ireng untuk menghadiri pengajian hadits yang diasuh oleh Kyai Hasyim, sebagaian orang mengira oh ini mungkin guru ingin mengawasi muridnya. Tapi tidak beliau ingin mengaji kitab Hadits ke kyai Hasyim yang notabenya adalah Murid beliau sendiri, bahkan keduanya sering berebut menata sandal. Ini adalah bentuk ketawadhu’an diantara keduanya.
7. Ada bebrapa amalan yang beliau ijazahkan kepada santri-santri Sabilul Hasanah pada kemarin malam, salah satu amalan yang ijazahkan adalah amalan dari buyut beliau sendiri yaitu “Syaikhuna kholil bangkalan”, amalan-amalan itu adalah :
اَلَّلهُمَ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلاَمًا تَجْعَلُنَا بِهَا مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ ظَاهِرًا وَبَاطِنًا وَتَخْشُرُناَ بِعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ فِي دُنْيَانَا وَأُخْرَانَا وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . . تقراء قبل الدرس سبع مراة أو في كل ليلة
Dibaca 7 x sebelum belajar atau setiap malam
اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ, قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ ……..الخ. تقراء قبل الدخول البيت ,واحدة مراة
Dibaca 1x setiap masuk rumah.
Wallohu a’lam..
Banyuasin 02 November 2019
Discussion about this post