• Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Home
  • Profile
    • Tentang Kami
    • Pesan Pengasuh
    • Struktur Organisasi
    • Ekstra kulikuler Santri
    • Prestasi
    • Lokasi (Google Map)
  • Yayasan
    • Data Pengurus Yayasan
    • Data Guru / Ustadz
    • Data Santri / Siswa
  • Unit Sekolah
    • Mts Sabilul Hasanah
    • MA Sabilul Hasanah
    • Madrasah Mualimin Mualimat (M3)
    • TPQ Metode Qiroati
    • Madrasah Diniyah
    • Program Tahfidz
  • Pendaftaran
    • Brosur
    • Pendaftaran Online
    • Jadwal PSB
  • Prasarana
    • Gedung Sekolah
    • Kamar Mandi Putri
    • Mushollah Putri
    • Masjid Pondok Pesantren
    • Kolam Renang Putra
    • Lapangan Olahraga
    • Koperasi
  • Gallery
    • Wisuda M3 2014 – 2015
    • Wisuda Madrasah Aliyah 2015 – 2016
    • Wisuda Qiroaati Angkatan I
    • Gallery Video
No Result
View All Result
Pondok Pesantren Sabilul Hasanah
No Result
View All Result
Home Ngaji

Nabi Muhammad SAW Saat Masa Pertumbuhan Hingga Kenabian

admin-sh by admin-sh
November 1, 2019
in Ngaji
Reading Time: 3 mins read
0
0
SHARES
53
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on QR Code

Oleh: Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari*

Selama masa pertumbuhan dan harus disusui, Nabi SAW telah disusui oleh beberapa wanita. Salah satunya Tsuwaibah al Aslamiyah dalam beberapa hari. Tsuwaibah adalah budaknya Abu Lahab, dan ada perbedaan pendapat tentang keislamannya. Kemudian beliau SAW disusui oleh Halimah binti Abu Dzuaib as Sa’diyah. Diriwayatkan dari Halimah as Sa’diyah berkata, ”Nabi SAW tumbuh berkembang dalam sehari seperti pertumbuhan anak dalam sebulan”. Halimah As Sa’diyah juga menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mengisap air susu dari teteknya yang kanan dan tidak mengisap air susu dari teteknya yang kiri. Beliau SAW tumbuh berkembang sebagai anak yatim, lalu ditanggung oleh kakeknya, Abdul Muthalib, sebelum akhirnya ditanggung oleh pamannya, Abu Thalib hingga dewasa.

Allah Azza wa Jalla mensucikan beliau SAW dari kotoran jahiliyah, sehingga seumur hidup beliau SAW belum pernah mengagungkan satu berhalapun yang dimiliki kaum jahiliyah, dan belum pernah menghadiri satu tempatpun dari tempat-tempat peribadatan kekufuran mereka. Mereka pernah meminta beliau SAW untuk mengahadiri tempat peribadatan mereka, namun Allah mencegah dan menjaga beliau SAW dari hal itu. Ini merupakan taufiq dari Allah Ta’ala Yang membersihkan beliau SAW dari kotoran jahiliyah dan semua aib. Allah memberi beliau SAW segala akhlak yang baik, sehingga dikenal di kalangan kaumnya dengan julukan “al Amin” atau orang yang bisa dipercaya, karena mereka telah menyaksikan amanah, kejujuran, dan kesucian beliau SAW

Ketika telah sampai usia dua belas tahun, beliau SAW keluar bersama pamannya, Abu Thalib, ke negeri Syam sampai ke daerah Bashra, lalu Buhaira ( seorang pendeta ) melihat beliau dan mengenali sifat beliau. Maka dia datang dan memegang tangan beliau seraya berkata, “Ini adalah Sayyidul Mursalin, ini adalah Rasul Rabbul ‘Alamin, ini adalah orang yang akan diutus oleh Allah untuk kebaikan alam semesta”. Kata mereka, ”Dari mana kamu tahu hal itu?”. Dia menjawab, ”Sesungguhnya ketika kalian datang dari Al Aqabah (jalan di atas bukit), tidak ada satu pohonpun atau satu batupun melainkan tunduk bersujud, tidaklah sujud kecuali kepada Nabi, dan kami telah menjumpai dia di dalam kitab-kitab kami.

Lalu pendeta ini meminta Abu Thalib agar membawa beliau kembali pulang, karena khawatir terhadap orang-orang Yahudi. Maka Abu Thalib membawa beliau kembali pulang. Kemudian keluarlah beliau SAW ke negeri Syam untuk yang kedua kalinya bersama Maisarah, ghulamnya sayyidah Khadijah ra. untuk menjalankan perdagangannya sebelum beliau menikahinya, hingga beliau sampai ke pasar tanah Bashra.

Kemudian beliau SAW kembali ke Makkah, lalu menikah dengan sayyidah Khadijah binti Khuwailid ra. ketika itu beliau SAW berusia dua puluh lima tahun, dan sayyidah Khadijah ra. adalah wanita pertama yang dinikai beliau SAW, dan istri pertama yang meninggal. Rasulullah belum pernah menikah dengan wanita lain selama hidup dengannya, dan Jibril memerintahkan beliau SAW untuk menyampaikan salam dari Tuhannya.

Kemudian Nabi SAW senang untuk melakukan khalwat dan beribadah kepada Tuhan. Beliau SAW berkhalwat di gua Hira’, beribadah di dalamnya selama beberapa malam yang terhitung jumlahnya, tidak suka melihat berhala-berhala yang disembah kaumnya, dan tidak ada sesuatu yang paling membuat beliau SAW tidak suka selain berhala-berhala tersebut.

Ketika beliau SAW genap berusia empat puluh tahun, maka bersinarlah cahaya-cahaya kenabian. Allah Ta’ala memuliakan beliau SAW dengan membawa risalah-Nya, dan mengutus beliau SAW kepada makhluk-Ny. Tidak ada perbedaan pendapat, bahwa waktu terutusnya beliau SAW adalah pada hari Senin. Ada perbedaan pendapat tentang bulan terutusnya beliau SAW . Ada yang mengatakan, pada tanggal 8 rabiul awal, tahun 41 Gajah. Ini adalah pendapat mayoritas. Namun, ada juga yang mengatakan, bahkan terutusnya beliau SAW pada bulan Ramadhan. Mereka mengambil hujjah dari firman Allah Ta’ala:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآَن

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran”. [1]

Bahkan ada yang mengatakan bahwa awal terutusnya Nabi SAW pada Bulan Rajab”.


*Diterjemahkan oleh Ustadz Zainur Ridlo, M.Pd.I. dari kitab Nur al-Mubin fi Mahabbati Sayyidi al-Mursalin karya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari 


[1] Al Baqarah ayat 185.

Previous Post

Khutbah Jum’at Ciri Bertakwa, Menahan Amarah dan Memaafkan

Next Post

Peringatan Maulid Nabi di Sabilul Hasanah

Related Posts

Pentingnya Mendoakan Guru bagi para Santri

May 7, 2022

Ujian Tasheh Qiroati di Sabilul Hasanah

March 25, 2022

Waspada Bahaya Syirik karena Wabah Corona

May 21, 2021

Discussion about this post

Info Terpopuler

Berita Pesantren

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

by admin-sh
January 26, 2023
0

Purwosari - Praktek mengajar adalah salah satu dari beberapa rangkaian ujian yang harus dilewati oleh santri kelas 6 Madrasah Mu'allimin...

Read more

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

Doa yang Dipanjatkan pada Bulan Rajab

Sosialisasi Universitas Sriwijaya oleh Para Alumni Sabilul Hasanah

Kitab Fiqih Dasar Karya Syaikhona Kholil Bangkalan

Kuota Haji 2023 Utuh Kembali, Tidak Ada Pembatasan Usia

Pembagian Rapot di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah

Load More

Tentang Kami


Pesantren Sabilul Hasanah merupakan salah satu Pondok Pesantren di Propinsi Sumatera Selatan dengan misi mendakwahkan ajaran Islam dan menyemai generasi Islam yang unggul baik dalam ilmu agama maupun iptek

Hotlink

  • Jadwal PSB
  • Pendaftaran Online
  • Pendaftaran Alumni
  • Beasiswa
  • Event

Alamat kami

Jl. Raya Palembang-Jambi Km 24 Desa Purwosari Kec Sembawa, 30953, Banyuasin, Sumatera Selatan

Telepon: (0812) 7122224, (0853) 84734783, (0812) 7123 744

Email: ppsh.sabilulhasanah@gmail.com

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

No Result
View All Result
  • Event

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist