• Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Home
  • Profile
    • Tentang Kami
    • Pesan Pengasuh
    • Struktur Organisasi
    • Ekstra kulikuler Santri
    • Prestasi
    • Lokasi (Google Map)
  • Yayasan
    • Data Pengurus Yayasan
    • Data Guru / Ustadz
    • Data Santri / Siswa
  • Unit Sekolah
    • Mts Sabilul Hasanah
    • MA Sabilul Hasanah
    • Madrasah Mualimin Mualimat (M3)
    • TPQ Metode Qiroati
    • Madrasah Diniyah
    • Program Tahfidz
  • Pendaftaran
    • Brosur
    • Pendaftaran Online
    • Jadwal PSB
  • Prasarana
    • Gedung Sekolah
    • Kamar Mandi Putri
    • Mushollah Putri
    • Masjid Pondok Pesantren
    • Kolam Renang Putra
    • Lapangan Olahraga
    • Koperasi
  • Gallery
    • Wisuda M3 2014 – 2015
    • Wisuda Madrasah Aliyah 2015 – 2016
    • Wisuda Qiroaati Angkatan I
    • Gallery Video
No Result
View All Result
Pondok Pesantren Sabilul Hasanah
No Result
View All Result
Home Khutbah Jum'at

Khutbah Jum’at Ciri Bertakwa, Menahan Amarah dan Memaafkan

admin-sh by admin-sh
November 1, 2019
in Khutbah Jum'at
Reading Time: 4 mins read
0
0
SHARES
491
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on QR Code

Oleh: KH. Amir Jamiluddin*

أَلْحَمْدُ لِلهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ، وَاتَّقُوْا اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ خَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ وَسَبَّحَ لَهُ كُلُّ شَيْءٍ، كَمَا قَالَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ فِي سُوْرَةِ الْاِسْرَاءِ

Maasiral muslimin rahimakumullah

Kewajiban kita bersama yang paling utama ialah bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan senantiasa meningkatkan nilai ketakwaan itu semampu kita. Kita juga wajib berusaha agar semua amal dan perbuatan kita di dunia ini dapat terkontrol oleh nilai-nilai takwa yang ada dalam diri kita. Kita juga wajib berharap memohon kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar perjalanan hidup kita dan seluruh kaum muslimin ini mendapatkan hidayah, taufiq, rahmat, dan ridho dari Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga dapat mencapai kebahagiaan dunia akhirat. Tentu itu semua harus disertai dengan amal yang saleh. Sebab harapan yang tidak disertai dengan amal yang saleh itu hanyalah angan-angan belaka.

Maasiral muslimin rahimakumullah

Orang-orang yang arif selalu menginginkan keseimbangan antara mengamalkan memenuhi hak-hak Allah dalam beribadah serta memenuhi hak-hak manusiawi dengan bermuamalah secara benar. Semakin meluasnya fitnah di akhir zaman ini, semakin tidak terasa akan semakin menyeret amarah dan memancing tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan syariat. Tidak sesuai dengan norma keagamaan.

Karena itu, sungguh dahsyat hati orang yang mampu menahan amarahnya. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (surah Ali Imran 134);

الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

“Yaitu orang-orang yang berinfaq, baik di waktu lapang atau di waktu yang sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.”

Maasiral muslimin

Artinya, ayat ini menggambarkan bahwa salah satu tanda orang yang bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah kemampuan mereka untuk mengendalikan amarahnya. Juga sebagai tanda kedewasaan diri dan kematangan jati dirinya. Kematangan jiwanya. Artinya, semua itu kembali kepada masing-masing pribadi yang mempunyai nilai-nilai takwa di dalam hatinya. Mereka bukanlah benda yang mati, yang tidak memiliki perasaan, namun mereka memiliki hati yang tebal setebal baja yang mampu meredam amarahnya.

Kepedihan hidup ini yang dirasakan. Kepahitan dalam hidup yang dirasakan, caci maki orang, tidak akan mampu menggoyah kebijaksanaan dalam jiwanya. Caci maki dan tekanan-tekanan yang membuatnya resah, tidak mampu menyedihkan dan menggoyahkannya dari bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Bagi mereka, kesabaran walaupun pahit adalah sebuah penantian yang akan memberikan hasil yang manis bagi mereka nantinya. Sementara dendam dan amarah yang akan meluap-luap dalam hati akan menyebabkan kesusahan yang berakhir pada kerugian dan penyesalan. 

Maasiral muslimin rahimakumullah

Bila kita bertanya, apa faktor yang membuat mereka kuat menahan amarah. Tentu jawabannya adalah keyakinan mereka yang sangat kuat kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Orang-orang yang bertakwa lebih memilih diam, tidak membalas dendam. Karena mereka yakin bahwa Allah subhanahu wa ta’ala akan membalasnya dengan lebih indah. Orang-orang yang bertakwa sangat yakin bahwa Allah subhanahu wa ta’ala selalu melihat kondisi mereka, mendengar rintihan mereka, merasakan kepedihan mereka, dan Allah subhanahu wa ta’ala tidak akan diam atas semua itu.  

Maasiral muslimin rahimakumullah

Dalam beberapa kitab tafsir yang membicarakan tentang ayat ini, dikutip sebuah kisah indah tentang cucu nabiyullah shallahu ‘alaihi wa sallam yakni Imam Ali Zainal Abidin. Ketika itu, Imam Ali Zainal Abidin hendak melaksanakan shalat dan berwudlu. Ternyata hamba sahayanya membantu Imam Ali dengan menuangkan air dari kendi. Namun tidak disangka, air di atas kendi itu tiba-tiba terjatuh dan melukai sang Imam. Maka ketika itu Imam Ali Zainal Abidin menoleh kepadanya.

Saking takutnya, hamba sahaya ini seketika itu juga melafadkan ayat Allah; wa al-kaḍimina al-ghaida yakni orang-orang yang mampu menahan amarahnya. Lalu Imam Zainal Abidin mengatakan, ‘Saya telah menahan amarahku’. Selanjutnya budak ini mengatakan, ‘Wa al-‘afina an al-nas’. Lalu Imam Ali Zainal Abidin berkata, ‘Saya sungguh telah memaafkan engkau’. Dan budak ini mengakhiri dengan, ‘Wallahu yuhibbu al-muhsinin’. Maka Imam Ali Zainal Abidin mengatakan, ‘Sungguh demi Allah, engkau telah merdeka karena Allah. Maka pergilah’.

Maasiral muslimin rahimakumullah

Begitu dekat Imam Zainal Abidin, begitu sontak hatinya ketika mendengar ayat yang dibacakan dihadapannya dalam keadaan amarah. Langsung bisa meredam amarahnya dan bisa memaafkan kesalahan orang lain.

Seperti itulah, yang diinginkan dari setiap pribadi-pribadi muslim. Ketika menghadapi kesalahan orang lain, menghadapi kelalaian, baik disengaja ataupun tidak disengaja, maka secepat mungkin bisalah untuk memaafkan dan meredam amarahnya. Lalu setelah itu Allah pasti membalasnya dengan lebih baik, dan lebih indah. Semoga bermanfaat untuk kita beramal. Aamin ya rabba al-‘alamin.

إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَامِ وَأَبْيَضَ النِّظَامِ كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ الْعَلَّامِ وَاللهُ يَقُوْلُ وَبِقَوْلِهِ يَهْتَدُ الْمُرْتَضُوْنَ

أَعُوْذُ بِالله مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ،  مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسآءَ فَعَلَيْهَا وَمَارَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيْدِ . بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ مِنَ اْلأٓيَةِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Previous Post

Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Ponpes Sabilul Hasanah Banyuasin

Next Post

Nabi Muhammad SAW Saat Masa Pertumbuhan Hingga Kenabian

Related Posts

Khutbah Sholat Gerhana Bulan

May 26, 2021

Khutbah Jum’at Pertalian Iman, Takwa dan Puasa

May 22, 2021

Khutbah Idul Fitri: Saling Memaafkan, Saling Peduli dalam Kesulitan

May 22, 2021

Discussion about this post

Info Terpopuler

Berita Pesantren

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

by admin-sh
January 26, 2023
0

Purwosari - Praktek mengajar adalah salah satu dari beberapa rangkaian ujian yang harus dilewati oleh santri kelas 6 Madrasah Mu'allimin...

Read more

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

Doa yang Dipanjatkan pada Bulan Rajab

Sosialisasi Universitas Sriwijaya oleh Para Alumni Sabilul Hasanah

Kitab Fiqih Dasar Karya Syaikhona Kholil Bangkalan

Kuota Haji 2023 Utuh Kembali, Tidak Ada Pembatasan Usia

Pembagian Rapot di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah

Load More

Tentang Kami


Pesantren Sabilul Hasanah merupakan salah satu Pondok Pesantren di Propinsi Sumatera Selatan dengan misi mendakwahkan ajaran Islam dan menyemai generasi Islam yang unggul baik dalam ilmu agama maupun iptek

Hotlink

  • Jadwal PSB
  • Pendaftaran Online
  • Pendaftaran Alumni
  • Beasiswa
  • Event

Alamat kami

Jl. Raya Palembang-Jambi Km 24 Desa Purwosari Kec Sembawa, 30953, Banyuasin, Sumatera Selatan

Telepon: (0812) 7122224, (0853) 84734783, (0812) 7123 744

Email: ppsh.sabilulhasanah@gmail.com

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

No Result
View All Result
  • Event

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist