• Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Home
  • Profile
    • Tentang Kami
    • Pesan Pengasuh
    • Struktur Organisasi
    • Ekstra kulikuler Santri
    • Prestasi
    • Lokasi (Google Map)
  • Yayasan
    • Data Pengurus Yayasan
    • Data Guru / Ustadz
    • Data Santri / Siswa
  • Unit Sekolah
    • Mts Sabilul Hasanah
    • MA Sabilul Hasanah
    • Madrasah Mualimin Mualimat (M3)
    • TPQ Metode Qiroati
    • Madrasah Diniyah
    • Program Tahfidz
  • Pendaftaran
    • Brosur
    • Pendaftaran Online
    • Jadwal PSB
  • Prasarana
    • Gedung Sekolah
    • Kamar Mandi Putri
    • Mushollah Putri
    • Masjid Pondok Pesantren
    • Kolam Renang Putra
    • Lapangan Olahraga
    • Koperasi
  • Gallery
    • Wisuda M3 2014 – 2015
    • Wisuda Madrasah Aliyah 2015 – 2016
    • Wisuda Qiroaati Angkatan I
    • Gallery Video
No Result
View All Result
Pondok Pesantren Sabilul Hasanah
No Result
View All Result
Home Tulisan Alumni

Pentingnya Ikhtiar Lalu Bertawakal

admin-sh by admin-sh
May 18, 2022
in Tulisan Alumni
Reading Time: 2 mins read
0
0
SHARES
48
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on QR Code

Usaha dan tawakal merupakan satu paket sifat yang harus dimiliki oleh Muslim. Keduanya tidak berdiri sendiri. Saking kerasnya perintah agar manusia Muslim berusaha, Umar bin Khattab pernah mengusir seseorang yang kerjanya hanya berdoa di masjid.

Beliau berkata kepada orang itu: “Tidak ada hujan uang dari langit.” Riwayat lain menyebutkan bahwa ketika Nabi Muhammad akan mengerjakan shalat Ashar di Masjid Nabawi Madinah, tiba-tiba ada seorang jamaah datang dari luar kota, menggunakan kendaraan mahal, yaitu unta berwarna merah. Orang itu melepaskan untanya tanpa diikat terlebih dahulu, kemudian memasuki masjid, mengikuti shalat jamaah.

Melihat sikap orang ini Nabi Muhammad kembali dari depan dan bertanya kepadanya: “Fulan kenapa engkau lepas untamu?” Orang itu menjawab, “Aku bertawakal kepada Allah. Kalau Allah takdirkan untaku hilang, meskipun aku ikat pasti hilang. Dan jika Allah takdirkan unta itu tidak hilang, meskipun kami lepas ia tidak akan hilang”.

Nabi Muhammad pun bersabda: I’qilha wa tawakkal (tambatkanlah terlebih dahulu (untamu) kemudian setelah itu bertawakal-lah). Hadits ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dengan kadar hadis hasan. Tawakal bukan berarti penyerahan mutlak nasib manusia kepada Allah semata. Namun penyerahan tersebut harus didahului dengan usaha manusia.

Jelas sekali Islam memerintahkan agar kita berusaha semaksimal mungkin dalam mengusahakan sesuatu, baru kemudian bertawakal kepada Allah SWT.

Profesor Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa dalam hal menjadikan Allah SWT sebagai ‘wakil’ atau apabila manusia bertawakal kepada-Nya. Maka manusia dituntut untuk melakukan sesuatu yang berada dalam batas kemampuannya.

Tawakal bukan berarti penyerahan mutlak nasib manusia kepada Allah semata. Namun penyerahan tersebut harus didahului dengan usaha manusiawi. Seperti yang dijelaskan lewat riwayat di atas.

Masih menurut penjelasan Prof Quraish Shihab bahwa terdapat perbedaan antara istilah menjadikan wakil dalam wilayah manusia dan Allah. Dalam pandangan sesama manusia, tugas wakil adalah mengikuti petunjuk dari yang mewakilkan. Juga status wakil bisa ditarik bila terdapat kekeliruan di dalam menjalankan amanat.

Begitu pula ketika wakil telah bekerja, maka sang pemberi petunjuk boleh untuk tidak terlibat langsung di dalam urusan.

Namun, itu jauh berbeda ketika seorang manusia menjadikan Allah sebagai wakilnya dalam sebuah urusan. Karena Allah lebih mengetahui permasalahan, sementara manusia tidak. Kuncinya, ketika bertekad menjadikan Allah sebagai wakil, maka yakinlah apa yang akan diputuskan atau jalan yang dipilih-Nya adalah hal yang terbaik.

Berbeda di saat memilih wakil dalam konteks manusia yang dipercaya menggantikan secara penuh dalam menghadapi apa yang ditugaskan, pemaknaan tawakal bukan berarti memasrahkan persoalan kepada Tuhan tanpa didahului usaha yang maksimal. Tidak ada perintah bertawakal kepada Allah dalam Al-Qur’an kecuali sebelumnya terdapat perintah untuk berusaha. (Fathoni)

Previous Post

23 Santri Sabilul Hasanah ikuti Tes PBSB 2022

Next Post

Tradisi Sowan kepada Guru

Related Posts

Metode Sorogan di Sabilul Hasanah

March 2, 2023

Ujian Tasheh Metode Qiroati di Sabilul Hasanah

March 2, 2023

Barokah, Sebuah Konsep dan Nilai Luhur Kepesantrenan

January 13, 2022

Discussion about this post

Info Terpopuler

Berita Pesantren

Siswa Madrasah Aliyah Sabilul Hasanah Mengadakan Bakti Sosial

by admin-sh
March 12, 2023
0

Bakti sosial atau lebih dikenal sebagai baksos merupakan salah satu kegiatan wujud dari rasa kemanusiaan antara sesama manusia. Bakti Sosial...

Read more

Siswa Madrasah Aliyah Sabilul Hasanah Mengadakan Bakti Sosial

Informasi Pendaftaran Sabilul Hasanah Tahun 2023

Rabithah Maahad Islamiyyah NU Sumsel Kerjasama dengan UIN Raden Fattah Palembang

Metode Sorogan di Sabilul Hasanah

Ujian Tasheh Metode Qiroati di Sabilul Hasanah

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

Load More

Tentang Kami


Pesantren Sabilul Hasanah merupakan salah satu Pondok Pesantren di Propinsi Sumatera Selatan dengan misi mendakwahkan ajaran Islam dan menyemai generasi Islam yang unggul baik dalam ilmu agama maupun iptek

Hotlink

  • Jadwal PSB
  • Pendaftaran Online
  • Pendaftaran Alumni
  • Beasiswa
  • Event

Alamat kami

Jl. Raya Palembang-Jambi Km 24 Desa Purwosari Kec Sembawa, 30953, Banyuasin, Sumatera Selatan

Telepon: (0812) 7122224, (0853) 84734783, (0812) 7123 744

Email: ppsh.sabilulhasanah@gmail.com

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

No Result
View All Result
  • Event

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist