• Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact
  • Home
  • Profile
    • Tentang Kami
    • Pesan Pengasuh
    • Struktur Organisasi
    • Ekstra kulikuler Santri
    • Prestasi
    • Lokasi (Google Map)
  • Yayasan
    • Data Pengurus Yayasan
    • Data Guru / Ustadz
    • Data Santri / Siswa
  • Unit Sekolah
    • Mts Sabilul Hasanah
    • MA Sabilul Hasanah
    • Madrasah Mualimin Mualimat (M3)
    • TPQ Metode Qiroati
    • Madrasah Diniyah
    • Program Tahfidz
  • Pendaftaran
    • Brosur
    • Pendaftaran Online
    • Jadwal PSB
  • Prasarana
    • Gedung Sekolah
    • Kamar Mandi Putri
    • Mushollah Putri
    • Masjid Pondok Pesantren
    • Kolam Renang Putra
    • Lapangan Olahraga
    • Koperasi
  • Gallery
    • Wisuda M3 2014 – 2015
    • Wisuda Madrasah Aliyah 2015 – 2016
    • Wisuda Qiroaati Angkatan I
    • Gallery Video
No Result
View All Result
Pondok Pesantren Sabilul Hasanah
No Result
View All Result
Home Berita Pesantren

Cara Menahan Marah

sabilul hasanah by sabilul hasanah
February 27, 2020
in Berita Pesantren, Ngaji, Tulisan Alumni
Reading Time: 2 mins read
0
0
SHARES
425
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on QR Code

Marah merupakan tabiat dan bawaan manusia. Akan tetapi, seseorang muslim yang senantiasa berhubungan dengan Allah SWT, akan berusaha semaksimal mungkin untuk tidak meluapkan kemarahannya. Ini dilakukan dengan cara menjauhi semua perkara yang dapat menimbulkan kemarahan dan berusaha meredam amarah tersebut jika kemarahan itu muncul.

Dalam sebuah riwayat yang terdapat dalam al-Arba’in al-Nawawiyyah, Abu Hurairah meriwayatkan sebuah hadis:

أَنَّ رَجُلًاً قَالَ لِلنَّبِيِّ أَوْصِنِيْ قَالَ : لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَاراً قَالَ : لَا تَغْضَبْ

Sesungguhnya seorang laki-laki meminta nasehat kepada Rasulullah Saw, kemudian Rasulullah Saw mengatakan: “Janganlah marah!” Lalu laki-laki tersebut mengulang permintaannya dan Rasulullah Saw tetap mengatakan: “Janganlah marah!”

Dalam kitab Al-Wafi fi Syahril Arba’in An-Nawawiyah disebutkan bahwa mencegah atau meredam kemarahan bisa dilakukan dengan banyak cara yang telah diajarkan oleh Islam. Di antaranya adalah:

1. Melatih jiwa dengan berbagai akhlak terpuji, seperti: Sabar, lemah lembut, tidak tergesa-gesa dalam segala hal, dan lain sebagainya.

2. Mengingat-ingat dampak yang ditimbulkan dari marah, keutamaan meredam amarah dan keutamaan memaafkan orang yang berbuat salah. Allah swt. Berfirman: “Dan orang yang bisa meredam amarah dan memaafkan orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berlaku ihsan.” ( Ali’Imran : 134 ).

Imam Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah, meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda. “Barangsiapa yang menahan amarah dan ia sebenarnya mampu untuk melupakannya. Maka pada hari kiamat kelak, ia akan dipanggil Allah dihadapan semua makhluk-Nya, lalu ia disuruh memilih bidadari yang ia inginkan.”

3. Ber-ta’awudz (mengucapkan Audzu billahi minasyaithonirrojiim/aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk).

Allah swt.Berfirman,”Dan jika engkau ditimpa godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-A’raf: 200).

Imam Ahmad dan Abu Dawud meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian marah dan dia berdiri, maka duduklah, karena kemarahan akan hilang. Jika belum juga hilang maka berbaringlah.” Hal ini dikarenakan posisi berdiri lebih mudah untuk meluapkan dendam, lain halnya dengan duduk ataupun berbaring.

5. Berhenti bicara

Karena dengan berbicara, sangat mungkin kemarahannya bertambah, atau ia mengucapkan perkataan yang akan ia sesali setelah kemarahannya reda.

6. Berwudhu

Karena pada dasarnya, kemarahan adalah api yang membara dalam diri manusia, maka air akan memadamkan api tersebut. Wudhu juga merupakan ibadah dalam rangka dzikrullah (mengingat Allah swt.), yang membuat setan yang sedang menyalakan api amarah pada diri seseorang, lari dan bersembunyi.

Demikianlah beberapa hal yang dapat diupayakan seorang muslim agar ia tidak dikuasai oleh amarah dan menimbulkan dampak yang tidak baik.(Misbahuddin)

Previous Post

Tasheh Metode Qiroati di Sabilul Hasanah

Next Post

Hari Terbaik Puasa Rajab Menurut KH. Maimun Zubair

Related Posts

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

January 26, 2023

Sosialisasi Universitas Sriwijaya oleh Para Alumni Sabilul Hasanah

January 24, 2023

Pembagian Rapot di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah

December 25, 2022

Discussion about this post

Info Terpopuler

Berita Pesantren

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

by admin-sh
January 26, 2023
0

Purwosari - Praktek mengajar adalah salah satu dari beberapa rangkaian ujian yang harus dilewati oleh santri kelas 6 Madrasah Mu'allimin...

Read more

Ujian Praktek Mengajar Kelas Akhir Madrasah Mualimin Mualimat Telah Dimulai.

Doa yang Dipanjatkan pada Bulan Rajab

Sosialisasi Universitas Sriwijaya oleh Para Alumni Sabilul Hasanah

Kitab Fiqih Dasar Karya Syaikhona Kholil Bangkalan

Kuota Haji 2023 Utuh Kembali, Tidak Ada Pembatasan Usia

Pembagian Rapot di Pondok Pesantren Sabilul Hasanah

Load More

Tentang Kami


Pesantren Sabilul Hasanah merupakan salah satu Pondok Pesantren di Propinsi Sumatera Selatan dengan misi mendakwahkan ajaran Islam dan menyemai generasi Islam yang unggul baik dalam ilmu agama maupun iptek

Hotlink

  • Jadwal PSB
  • Pendaftaran Online
  • Pendaftaran Alumni
  • Beasiswa
  • Event

Alamat kami

Jl. Raya Palembang-Jambi Km 24 Desa Purwosari Kec Sembawa, 30953, Banyuasin, Sumatera Selatan

Telepon: (0812) 7122224, (0853) 84734783, (0812) 7123 744

Email: ppsh.sabilulhasanah@gmail.com

  • Tentang Kami
  • Privacy Policy
  • Contact

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

No Result
View All Result
  • Event

©2021 Pesantren Sabilul Hasanah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist